Majapahit Teknologi - Mungkin saja Anda pernah mendengar mengenai istilah manajemen persediaan atau biasa dikenal dengan inventory management. Sebab, hal ini di pelajari dalam ilmu manajemen operasional serta manajemen produksi.
Manajemen Persediaan memiliki tugas untuk mengatur, mengelola pesediaan yang dimiliki oleh Perusahaan. Hal ini dimulai dari bagaimana cara memperoleh, penyimpanan sampai dengan pemanfaatan. Dan sangat penting bagi Perusahaan, khususnya Perusahaan manufaktur.
Pengertian Manajemen Persediaan
Definisi Manajemen Persediaan adalah bagian dalam manajemen operasioanal dan manejamen produksi yang memiliki fungsi untuk menjaga serta mengatur stok milik Perusahaan.
Definisi dari Persediaan adalah suatu bahan atau barang yang memang sengaja untuk disimpan dalam memenuhi tujuan tertentu.
Misalnya seperti menggunakannya dalam suatu proses produksi atau memang bisa dijual kembali dan mendapatkan keuntungan, opsi lainnya adalah dijadikan sebagai suku cadang dari berbagai mesin.
Selain itu, Persediaan ini bisa berupa bahan mentah, pembantu, barang dalam proses, barang jadi atau bahkan suku cadang.
Pengertian Manajemen Persediaan Menurut Para Ahli
- Menurut Harsanto (2013:63) : Manajemen Persediaan ialah serangkaian keputusan atau kebijakan sebuah Perusahaan dengan tujuan untuk memastikan Perusahaan dapat menyediakan persediaan yang bermutu seperti jumlah dan waktu tertentu.
- Menurut Manahan P. Tampubolon (2005:86) : Tujuan dari menyimpan persediaan adalah agar korporasi dapat dipenuhi sesuai dengan pesanan pelanggan secara cepat dan tepat waktu & menjaga barang hingga waktu yang sangat lama atau pada musim panen tertentu.
Tujuan Manajemen Persediaan
Dibawah ini adalah tujuan utama dari pengelolaan stok yang tentu saja akan sangat menguntungkan bagi Perusahaan. Sebagai berikut:
- Mengurangi resiko bahan baku yang datang terlambat.
- Dapat menyesuaikan jadwal produksi barang.
- Memberikan waktu kepada Perusahaan untuk mengatur pembelian bahan baku.
- Memastikan bahan baku dengan jumlah yang aman untuk produksi.
- Dapat menjaga bahan persediaan dalam jangka waktu yang lama.
- Memperkirakan perubahan seperti pergantian permintaan atau penawaran.
Metode Manajemen Persediaan
EOQ (Economic Order Quantity)
Metode EOQ adalah metode yang dijalankan dengan cara membeli persediaan yang sesuai dengan jumlah pesanan ketika sudah diterima.
Jadi, seluruh pesanan baik itu jumlah pesanan, variasi, spesifikasi sampai dengan waktu pengiriman sudah ditentukan oleh customer atau si pemesan.
Nah, cara ini juga banyak dimanfaatkan dimulai dari pemeliharaan & biaya gudang yang diperlukan untuk menyimpan sisa bahan.
JIT (Just In Time)
Berikutnya ada metode JIT atau Just In Time yang berarti metode tepat waktu. Metode ini akan sangat memungkinkan Perusahaan untuk tidak menyetok atau tidak memiliki persediaan.
Dengan demikian, Perusahaan diusahakan mempunyai persediaan yang setidaknya mendekati angka nol. Mengapa ? Hal ini dikarenakan jika Perusahaan seperti itu, maka Perusahaan tidak akan mengeluarkan untuk biaya persediaan.
Lalu, bagaimana jika tidak memiliki persediaan? Bagaimanaa jika ingin melakukan produksi? Nah, disinilah keuntungan dari metode ini.
Perlu diketahui, Perusahaan akan berusaha untuk membeli persediaan ketika hanya sedang dibutuhkan saja. Dengan begitu, jumlahnya bisa disesuaikan karena sesuai dengan kebutuhan pada saat itu dan tidak ada yang tersisa.
Cara terbaik untuk melakukan metode ini, diharapkan agar Anda bisa memiliki hubungan yang baik dengan para pemasok bahan baku. Anggap mereka seolah-olah bagian dari Perusahaan secara tidak langsung. Dengan begitu, mereka akan siap untuk menyuplai persediaan.
MRP (Material Requirement Planning)
Berikutnya ada MRP yang lebih dikenal sebagai metode perencanaan untuk kebutuhan material. MRP adalah metode untuk pengendalian & perencanaan persediaan dengan tujuan untuk menjamin bahan baku selalu tersedia dengan baik.
Selain memastikan untuk menjaga bahan baku selalu ada untuk digunakan, metode ini juga sangat berguna untuk memastikan persediaan berjumlah sedikit.
Mengapa ? Hal ini dikarenakan jika semakin sedikit jumlah dari persediaan tersebut. Maka, secara otomatis biaya untuk menjaga persediaan akan semakin sedikit.
Nah, dengan metode ini Anda harus melakukan beberapa rencana, sebagai berikut:
- Rencana penjadwalan pembelian.
- Jadwal produksi.
- Waktu pengiriman persediaan bahan baku.
Analisa ABC
Pada metode ini akan melakukan penggolongan terhadap persediaan yang memang berdasarkan nilai total dari persediaan.
Nilai total dari persediaan bukan berarti dianggap sebagai harga persediaan dalam per unit nya. Nantinya setiap item pada persediaan akan diberikan label sesuai dengan kategori masing-masing.
Misalkan dibagi ke dalam kelas A, B, C, D, E dan seterusnya.
Periodic Review
Terakhir terdapat metode periodic review yang melakukan pemesanan persediaan bahan dalam jarak waktu yang sama serta pemesanan yang sudah memiliki jadwal secara teratur.
Dengan demikian, bagian keuangan akan memiliki database sehingga bisa memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian bahan baku tersebut.
Baca Juga : Pentingnya Stock Opname bagi Perusahaan !
Proses Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan memiliki proses yang sangat kompleks, apalagi untuk Perusahaan atau ogranisasi. Namun, pada dasarnya hal tersebut sama saja, karena hanya berbeda pada ukuran atau jenis pada organisasi saja.
Proses merupakan bagian terpenting dalam manajemen persediaan. Proses ini dimulai dari barang yang dikirim ke area penerimaan gudang dalam bentuk bahan baku, lalu dimasukan kedalam stok.
Setelah itu, barang akan dibawa ke area stok lalu dipindahkan ke produksi. Pada tahap ini, bahan baku tersebut akan dibuat menjadi barang jadi.
Barang jadi juga bisa dikembalikan ke area stok, mereka akan disimpan lalu dikirim atau bisa juga mereka dikirim secara langsung ke pelanggan.
Biaya Manajemen Persediaan
Dibawah ini adalah hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan untuk biaya manajemen persediaan, sebagai berikut:
- Biaya Per unit (Item Cost).
- Biaya Pemesanan (Order Cost).
Nah, Biaya Pemesanan terbagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut:
- Purchasing Order (Biaya Pembelian)
- Receiving Order (Biaya Penerimaan)
- Carrying Cost (Biaya pengelolaan persediaan)
- Cost Of Capital (Biaya modal)
- Stockout Cost (Biaya kehabisan Persediaan)
- Set Up Cost (Biaya persiapan secara personal)
- Cost Of Storage (Asuransi & Pajak)
- Transportation Cost (Biaya Transportasi)
Kesimpulan
Ketika Anda mengatur manajamen persediaan, Anda akan berpikir bahwa hal tersebut tidak semudah yang diperkirakan.
Karena jika terlalu banyak persediaan, tentu saja akan semakin tinggi pula biaya untuk menyimpannya, sebaliknya, jika kurang maka akan menghambat proses produksi.
Namun, dengan adanya edukasi mengenai manajemen persediaan secara lengkap dari Majapahit Teknologi. Anda tidak perlu khawatir karena hal tersebut sudah dibahas disini secara komplit.
Dengan begitu, Anda akan bisa mengatur stok atau persediaan pada Perusahaan Anda dengan mudah.