Update . 10 September 2022

Metode Waterfall : Pengertian, Tahapan & Contohnya

Di era globalisasi saat ini, informasi seputar metode waterfall tentu sudah tidak asing lagi. Metode pengembangan perangkat lunak satu ini cukup populer digunakan karena sangat mudah dalam penerapannya. Apakah Anda sudah familiar dengan metode waterfall ?

Metodologi tentunya dibutuhkan saat Anda sedang menyusun sebuah karya ilmiah. Nah, salah satu metode yang digunakan ialah metode waterfall atau metode air terjun. Metode ini merupakan salah satu siklus hidup klasik dalam pengembangan perangkat lunak.

Metode waterfall dilakukan dengan pendekatan sistematis dan berjalan secara berurutan. Jika Anda bertanya bagaimana tahapan metode ini ? Apa saja kelebihan dan kelemahan serta contoh dari metode waterfall, Anda bisa simak informasi selengkapnya berikut ini.

Pengertian Waterfall

Waterfall dapat diartikan sebagai salah satu jenis model pengembangan aplikasi, yang mana menekankan pada fase yang berurutan dan sistematis. Untuk model pengembannya, metode ini bisa dianalogikan seperti air terjun yang tahapanya dikerjakan dari atas hingga ke bawah.

Herbert D. Benington adalah seorang yang pertamakali memperkenalkan metode waterfall dalam sebuah presentasi, tepatnya pada 29 Juni 1956 di Symposium on Advanced Programming Method for Digital Computers.

Tahapan Waterfall

Bagaimana tahapan metode waterfall dalam proyek perangkat lunak ? Sebenarnya, berkat sifat metode ini yang terstruktur menjadikan proses penerapannya pun cukup mudah. Berikut tahapan metode waterfall yang perlu Anda ketahui.

Requirement

Tahap pertama metode waterfall ialah requirement, dimana pengembang harus mengetahui seluruh informasi mengenai kebutuhan software. Informasi tersebut dapat diperoleh dari wawancara atau survey untuk dianalisis hingga mendapatkan data yang lengkap.

Design

Tahapan berikutnya yaitu desain yang dilakukan sebelum memulai proses coding. Hal ini tujuannya agar memberikan gambaran lengkap mengenai apa saja yang harus dikerjakan serta bagaimana tampilan dari sebuah sistem yang diinginkan.

Implementation

Dalam tahap implementation akan dilakukan proses penulisan code dan pemeriksaan mendalam terhadap modul yang telah dibuat. Pembuatan software nantinya akan dipecah menjadi modul-modul kecil dan akan digabngkan dalam tahap berikutnya.

Integration & Testing

Tahapan metode waterfall ini nantinya dilakukan penggabungan modul-modul yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian barulah dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah software sudah sesuai desain yang diinginkan, dan apakah masih ada kesalahan atau tidak.

Operation & Maintenance

Operation & mainteance merupakan tahap terakhir pada metode waterfall. Pada tahapan yang terakhir ini, nantinya software yang sudah jadi akan dijalankan atau dioperasikan oleh penggunanya.

test

Kelebihan Metode Waterfall

Mengingat metode waterfall cukup populer, tentunya ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Workflow yang Jelas

Kelebihan pertama penggunaan metode waterfall akan tampak pada workflow yang jelas. Dengan menggunakan model SDLC maka rangkaian alur kerja sistem akan jelas dan terukur. Masing-masing tim mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai bidang keahliannya.

Hasil Dokumentasi yang Baik

Penggunaan metode waterfall akan menjadikan setiap informasi dapat tercatat dengan baik dan terdistribusi kepada setiap anggota tim secara cepat dan akurat. Pekerjaan setiap tim akan lebih mudah dengan adanya dokumen hingga menghasilkan dokumentasi yang baik.

Dapat Menghemat Biaya

Kelebihan metode waterfall yang ketiga dapat dilihat dari segi resource dan biaya. Metode ini diklaim dapat menghemat biaya karena dalam hal ini klien tidak bisa mencampuri urusan dari tim pengembang aplikasi, sehingga pengeluaran biaya pun menjadi lebih sedikit.

Digunakan Untuk Pengembangan Software Berskala Besar

Kelebihan yang terakhir yaitu metode ini cocok digunakan untuk proyek bersakala kecil bahkan untuk menjalankan pembuaan aplikasi berskala besar. Inilah keuntungan menggunakan metode waterfall.

Kelemahan dari Metode Waterfall

Dibalik kelebihan yang dimiliki, metode waterfall juga mempunyai sisi kelemahan. Berikut diantara kelemahan dari metode waterfall.

Membutuhkan Tim yang Solid

Jika hendak menggunakan metode waterfall, setiap tim harus bekerja sama dengan koordinasi yang baik. Karena apabila salah satu dari tim tidak mampu menjalankan tugas dengan sebaik mungkin, tentu saja akan mempengaruhi alur kerja tim yang lain.

Masih Kurangnya Fleksibilitas

Dengan metode air terjun ini maka semua tim diharuskan untuk bekerja sesuai dengan arahan dan petunjuk yang sudah ditentukan dari awal. Dampaknya, klien tidak bisa mengeluarkan pendapat atau feedback kepada tim pengembang.

Tidak Dapat Melihat Gambaran Sistem dengan Jelas

Kelemahan metode waterfall berikutnya yakni tidak dapat melihat gambaran sistem secara jelas. Beda halnya jika menggunakan metode agile yang dapat terlihat dengan baik walaupun masih dalam proses pengembangan.

Membutuhkan Waktu yang Lebih Lama

Jika menggunakan metode waterfall, maka harus mengambil risiko jika membutuhkan waktu pengerjaan cukup yang lebih lama.

Contoh Metode Waterfall

Berikut ini adalah contoh tahapan metode waterfall yang perlu diketahui.

Persyaratan dan  Dokumen (Analisis)

Dalam tahap ini dilakukan berbagai analisis terhadap persyaratan, yakni seperti melakukan wawancara kepada tiap stakeholders distributor.

Desain

Contoh tahap yang kedua yaitu dilakukannya perancangan sistem dengan Entity Relationship Diagram (ERD). Desain dapat dilakukan dengan Use Case atau diagram Sequence untuk memodelkan logika dari metode operasi.

Implementasi

Adapun yang ketiga yaitu sistem informasi para distributor dibuat menggunakan bahasa pemrograman. Hypertext Preprocessor dengan framework CodeIgniter guna mempercepat pemrograman.

Pengujian Sistem

Pengujian sistem diupayakan guna mengetahui aspek-aspek fungsi dari aplikasi. Pengujian ini dilakukan oleh ahli sistem informasi, petugas administrasi serta para distributor.

Maintenance

Terakhir, tahap maintenance merupakan pemeliharaan apabila dalam proses penggunaannya terdapat fitur yang harus diperbaiki. Maintenance bertujuan untuk memperbaiki kesalahan saat sistem aplikasi dipakai oleh user atau target.

Kesimpulan

Itulah dia penjelasan seputar metode waterfall yang meliputi pengertian, tahapan, kelebihan dan kelemahan serta contoh metode waterfall yang mungkin akan bermanfaat bagi Anda yang saat ini hendak ingin menggunakan metode air terjun yang populer ini.

Jika dinilai secara umum, penggunaan metode waterfall memang cukup ringkas karena prosesnya dilakukan secara bertahap. Walaupun demikian, tetap saja proses maintenance dapat dilakukan saat akhir pengembangan.

Nah, bagi Anda yang ingin menggunakan metode waterfall, diharapkan untuk sabar menunggu prosesnya hingga selesai. Karena bagaimana pun metode ringkas ini juga memakan waktu yang cukup lama.

Bagikan artikel ini: