Majapahit Teknologi - Bagi Anda yang tertarik pada sebuah proyek developer sebuah website, aplikasi atau perangkat lunak tentu saja tidak asing dengan suatu sebutan agile.
Agile secara garis besar merupakan metode kerja yang digunakan untuk proyek pengembangan sebuah software. Sehingga, pemahaman tentang agile ini wajib Anda pahami terutama sebagai tim proyek.
Melalui artikel ini akan disajikan berbagai informasi seputar metode kerja agile, mulai dari pengertiannya secara detail, prinsip – prinsipnya, tujuan digunakannya metode kerja ini, bagaimana proses kerja metode agile ini, manfaatnya, kelebihan dan kekurangannya, dan berbagai hal seputar agile lainnya.
Apa Itu Metode Agile
Adapun pengertian dari metode agile development adalah suatu metode proyek pengembangan sebuah website yang dilakukan melalui kolaborasi dan kerja secara tim.
Baik itu dalam pekerjaannya yang berulang, aturan – aturan pengerjaan, hingga solusi dari berbagai konflik pengembangannya. Sistem kerja yang menggunakan metode agile ini diterapkan pada proyek dengan jangka waktu pendek.
Prinsip Utama Agile Software Development
Setelah memahami pengertiannya, hal selanjutnya yang wajib Anda ketahui adalah prinsip agile yang terdiri dari 12 prinsip. Prinsip – prinsip ini dikenal dengan Agile Manifesto yang terdiri atas:
- Proyek yang dihasilkan haruslah mampu memuaskan klien atau pelanggan dengan memprioritaskannya dan menghasilkan karya lebih awal dan berkelanjutan.
- Dalam melakukan agile, terjadinya perubahan pada proses developer software bukanlah masalah meskipun berada di tahap akhir developing.
- Proyek yang dihasilkan oleh metode Agile adalah perangkat lunak dengan kualitas unggul telah teruji dan waktu yang singkat yaitu 2 minggu minimal dan maksimalnya 2 bulan.
- Pada saat proyek berlangsung, kerja sama dan kolaborasi tidak hanya dilakukan secara baik oleh sesama tim tetapi juga dilakukan antara developer dan klien yang bersangkutan.
- Dalam melakukan agile, anggota tim yang dipilih adalah anggota tim bermotivasi tinggi sehingga dapat melakukan Kerjasama terbaik untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi secara efektif dan efisien.
- Komunikasi terkhususnya secara langsung sangat dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.
- Kemajuan proyek dapat diukur dari hasil berupa software yang berkualitas yaitu dapat bekerja baik dan sempurna.
- Pengembangan proyek dapat dilakukan melalui metode agile dari dukungan berbagai pihak, seperti sponsor, pengguna, hingga pihak pembuat proyek atau developer sendiri.
- Pengerjaan proyek dengan metode agile sangat memperhatikan teknis pengerjaan sehingga menjadi keunggulannya.
- Tingkat efisiensi atau kesederhanaan dalam menggunakan sumber daya merupakan keunggulan lainnya dalam metode agile.
- Tim pengembang merupakan tim penentu segala kebutuhan dari proyek bersangkutan.
- Tim pengembang secara berkala melakukan evaluasi, refleksi, hingga perubahan pola kerja untuk meningkatkan produktifitas.
Tujuan Agile Development
Berikut ini adalah berbagai tujuan agile yang wajib Anda ketahui sebagai metode pengerjaan proyek pengembangan paling efektif:
High – value & working App System
Tujuan agile pertama yaitu High – value & working App System dimana kualitas produk yang dihasilkan dari proyek harus berkualitas baik dan bernilai tinggi.
Iterative, Incremental, Evolutionary
Tujuan selanjutnya dari agile adalah Iterative, Incremental, Evolutionary yang memiliki artian sebagai bagian pengembangan yang dilakukan secara berulang – ulang dan dapat dilakukan pembaharuan sehingga bersifat proyek fleksibel.
Cost Control & Value – Driven Development
Cost Control & Value – Driven Development merupakan tujuan selanjutnya dari program agile yaitu penggunaan sumber daya yang efisien dan pengerjaan yang efektif sesuai dengan kebutuhan dalam menghasilkan produk berkualitas.
High – Quality Production
High – Quality Production merupakan tujuan agile yang menekankan pada produk hasil proyek berkualitas tinggi dan unggul sehingga benar – benar memuaskan user meskipun biaya, alat, dan komponen pembuatannya efisien.
Flexible & Risk Management
Flexible & Risk Management merupakan tujuan selanjutnya dimana sistem kerja agile benar – benar fleksibel, bahkan dapat dilakukan meeting secara berkala pada saat melakukan pengembangan proyek dan dapat mengatasi berbagai konfilk atau permasalahn pada proyek yang dikembangkan.
Collaboration
Collaboration menjadi salah satu pondok ukur pada metode agile, dimana untuk mengerjakan proyek secara efektif dan efisien perlu adanya koordinasi, konsultasi, dan diskusi sesama tim proyek.
Self – Organizing, Self – Managing Teams
Self – Organizing, Self – Managing Teams adalah tujuan yang menekankan pada tugas manajer sebagai penghubung antara developer proyek dan klien proyek. Sehingga manajer bertugas penuh dan wajib mampu mengorganisir keduanya agar terjalin kerja sama dan proses pengerjaan proyek secara efektif juga mutual.
Jenis Agile Development
Dalam metode Agile, sebenarnya masih banyak bagian-bagian metode yang terbagi menjadi beberapa jenis. Yuk, simak beberapa jenis dari pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan sistem Agile :
- Dynamic System Development Method (DSDM)
- Crystal
- Adaptive Software Development Atau ASD
- Rational Unified Process
- Extreme Programming (XP)
- Agile Modelling (AM)
- Scrum Methodology
Manfaat Agile
Selanjutnya, adalah manfaat dari metode pengerjaan proyek pengembangan aplikasi secara agile. Adapun manfaat – manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan agile tersebut adalah sebagai berikut:
- Komunikasi pada sistem kerja agile ini lebih efektif dan fleksibel sehingga tim developer dapat langsung tahu tentang kemauan sang klien.
- Produktivitas dari tim proyek dan client dapat terukur, dimana melalui komunikasi kolaborasi, dan sistem diskusi keduanya dapat mudah dalam menerapkan setiap feedback yang ada.
- Biaya proyek dan berbagai sumber daya yang dibutuhkan dapat diminimalisirkan dan penggunaannya dapat dimaksimalkan dengan ketersediaan secara kebutuhan.
- Proyek ini sangat berpengaruh terhadap sistem developer pendek, dimana proses pembaharuan bisa langsung dilakukan tanpa proses panjang.
- Hasil atau produk dari proyek bermetode agile ini dijamin lebih unggul kualitasnya sebab memahami kedua sisi yaitu mutual antara tim proyek dan juga tim client atau user.
Bagaimana Proses Kerja Agile?
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa proses kerja agile benar – benar mutual dengan memanfaatkan kedua sisi baik dari sisi tim proyek maupun client.
Keduanya dapat bekerja sama, berkolaborasi, saling berkomunikasi, menentukan visi dan misi dalam menghasilkan produk terbaik dengan sumber daya seefisien mungkin.
Tahapan Umum Agile Software Development
Banyak sekali berbagai macam dan cara untuk langkah penerapan metode Agile. Namun, jika dilihat secara umum, berikut ini adalah beberapa pendekatan dalam tahapan metode agile ketika sedang dalam projek software development, simak sebagai berikut :
Memastikan Maksud & Tujuan yang sama
Hal pertama yang harus Anda pahami adalah dengan mengerti sebaik mungkin visi dari seorang client ketika akan mengerjakan suatu proyek baru, mengapa ? karena hal tersebut sangatlah penting untuk Anda ketahui.
Software development yang menggunakan metode Agile, akan dimulai dengan melakukan riset dalam mencapai suatu tujuan yang di inginkan oleh client. Pastinya akan banyak tantangan, seperti iklim bisnis, customer dan user yang ada.
Oleh karena itu, tahapan pertama metode agile ini adalah memastikan adanya maksud dan tujuan yang sama diantara client, project manager, designer, developer dan juga produk owner.
Backlog Produk
Setelah memastikan untuk menemukan tim yang akan mulai bekerja secara bersamaan, proses selanjutnya adalah bekerja bersama dalam membuat sebuah produk backlog tingkat tinggi yang memiliki daftar isi yang nantinya akan berguna untuk client dan juga user.
Tentunya, product owner akan saling bekerja sama dengan client dalam memproritaskan berbagai fitur dan menentukan urutan fitur tersebut yang akan dirancang.
Selain itu, hal tersebut juga membantu tim untuk tetap menjaga fokus dalam membuat fitur dengan nilai yang sangat tinggi sebelum bekerja pada tugas yang memiliki prioritas rendah.
Pengulanggan
Proses selanjutnya, team akan bekerja sama dalam menerapkan berbagai fitur yang telah di ciptakan dalam sebuah metode pengulangan yang nantinya akan diukur waktu dengan nama Sprint dengan durasi sekitar 1 s/d 4 minggu.
Berlanjutnya Siklus
Waktu sprint tambahan akan dilaksanakan sesuai dengan yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan fitur tambahan dan feedback yang nantinya akan di dapat dari review sebelumnya.
Sampai pada akhirnya, metode Agile akan memiliki keuntungan dalam jangka waktu yang panjang dalam proses kerja software development.
Kelebihan dan Kekurangan Agile
Disamping informasi – informasi di atas, Anda wajib pula mengetahui kelebihan dan kekurangan agile agar semakin paham dalam penggunaan metode kerjanya:
Kelebihan Agile | Kekurangan Agile |
Sumber daya yang digunakan sangatlah efisien dengan kualitas yang cukup unggul | Agile kurang tepat digunakan pada proyek yang beranggotakan secara partai besar yaitu jumlahnya lebih dari 20 orang. |
Proses pengerjaan proyek tergolong cepat tetapi fleksibel sehingga apabila terdapat kekurangan atau pembaharuan, | Tim proyek di agile harus mampu beradaptasi dan responsive apabila terjadi perubahan secara tiba – tiba |
Proses feedback client dilakukan secara signifikan dan fleksibel sehingga dalam proses pengerjaan – pun kemauan client dapat diterapkan secara langsung. | Tim proyek di agile haruslah orang yang bermotivasi tinggi dan memiliki keuletan dalam bekerja keras sebab sistem pengerjaan proyek sangat singkat dengan hasil yang maksimal. |
Penutup
Informasi – informasi di atas dapat Anda pahami selaku penjelasan tentang metode agile. Bagaimanakah, apakah Anda tertarik untuk menerapkan sistem kerja agile pada proyek – proyek terdepan Anda ? :D