Tekno . 20 February 2020

Mampukah artificial intelligence menggantikan peran manusia? 

Artificial Intelligence Menggantikan Manusia - Pernahkah kita menyadari bahwa teknologi kecerdasan buatan sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat kita memutar lagu di aplikasi Spotify, aplikasi secara otomatis akan memberikan rekomendasi atas apa yang sering kita dengarkan, seperti fitur Daily Mix Spotify.

Begitu juga dengan aplikasi aplikasi e-commerce yang biasa kita gunakan, Aplikasi akan memberikan rekomendasi barang atas apa yang biasa kita search dalam beberapa kurun waktu tertentu. Memang belum semua aplikasi menggunakannya seperti aplikasi gudang, namun jika melihat perkembangannya akan sangat mungkin dilakukan.

Itulah kemampuan dari kecerdasan buatan  atau sering disebut dengan istilah Artificial Intellegence. Dapat disimpulkan Artificial Intelligence yaitu sebuah kecerdasan buatan yang dimasukan kedalam sebuah sistem, mesin, atau komputer, yang nantinya memiliki kecerdasan layaknya manusia.

Contoh penerapan dari Artificial Intellegence yaitu seperti yang telah disebutkan diatas, komputer menyimpan pola tingkah laku pengguna dengan melihat track record barang apa yang sering dicari, kategorinya apa, ukurannya apa, dan lain sebagainya. Kemudian komputer mengumpulkan informasi tersebut dan merekomendasikan hasil olahan data tersebut kepada pengguna komputer.

Artificial Intelligence Menggantikan Peran Manusia

Jika kita lihat ke beberapa tahun belakang, teknologi kecerdasan buatan ini sudah digunakan pada media sosial, seperti Facebook, saat pengguna mengunggah foto di Facebook, Facebook secara otomatis mengenali wajah-wajah yang ada dalam foto tersebut, Facebook mengenali wajah tersebut berdasarkan interaksi orang-orang di sosial media tersebut.


Sekarang Kecerdasan Buatan lebih canggih lagi, seperti Siri terintegrasi dengan IOS dan OK Google yang digagas oleh Google, kedua aplikasi tersebut sangat membantu kita dalam kebutuhan sehari-hari dengan hanya menggunakan perintah suara, seperti melakukan panggilan, mengatur jadwal pertemuan, dan berbagai hal lainnya.

Kecerdasan buatan yang diberikan pada komputer hanya kecerdasan logika, tidak dengan kecerdasan etika dan perasaan, padahal dalam kehidupan sehari-hari, aspek aspek tersebut sangat penting dan saling melengkapi satu dan lainnya.

Misalkan kita menggunakan mobil dengan teknologi kemudi otomatis, saat dalam keadaan darurat ada kendaraan lain yang berhenti secara mendadak didepan, sistem mobil akan otomatis mengerem mendadak atau membanting stir kemudi ke kiri atau kanan tanpa peduli di sisi kiri atau kanan tersebut ada kendaraan lain.

Bandingkan jika dengan sistem kemudi manual, dalam keadaan yang sama manusia bisa berfikir dengan logika, akal, dan perasaan dan mengambil keputusan dengan kemungkinan resiko paling kecil.

Penutup

Manusia ialah makhluk sempurna dengan segala macam bentuk kompleksitasnya, kecerdasan akal bisa ditanamkan pada komputer, tetapi untuk kecerdasan hati sulit diterapkan pada komputer untuk saat ini, jika manusia dengan hewan dibedakan dengan akal dan pikirannya, maka manusia dan komputer dibedakan dengan hatinya. Manusia bukan hanya makhluk berfikir, tetapi manusia juga makhluk yang memiliki perasaan.

Bagikan artikel ini: